Rusia Tangkap 1.600 Anti-Putin
Ratusan Ribu Massa Demo Tolak Hasil Pemilu
Senin, 12 Desember 2011 – 10:01 WIB
Vladimir Ryzhkov, tokoh oposisi lain, pun membacakan daftar tuntutan massa. Misalnya, dianulirnya hasil pemilu dan diadakan pemilu ulang, pendaftaran partai oposisi, pembubaran komisi pemilu dan pemecatan pimpinannya, serta pembebasan para demonstran yang dipenjara sebagai tahanan politik.
"Rusia telah berubah hari ini. Masa depan juga telah berubah," lontarnya. "Kami akan kembali (unjuk rasa)," lanjutnya menyerukan demo lanjutan pada 24 Desember.
Putin memilih berhati-hati bersikap dengan menghindari tampil di depan publik. Tetapi, melalui juru bicaranya, dia menyatakan bahwa demonstrasi itu tidak berarti mewakili aspirasi semua rakyat Rusia. "Kami menghormati pendapat demonstran. Kami mendengar tuntutan mereka dan akan terus mendengarnya," ujar Dmitry Peskov, jubir Putin.
Kemenangan partai Putin dalam pemilu legislatif pada 4 Desember lalu menjadi ujian pertama atas keputusannya untuk kembali ke Kremlin pada pemilu presiden Maret tahun depan. Mantan agen KGB (badan intelijen Soviet) tersebut yakin bisa memenangkan pemilu presiden.
MOSKOW - Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin menghadapi tekanan politik terberat dan terintensif selama 12 tahun kekuasaannya yang dominan.
BERITA TERKAIT
- Puluhan Anggota Legislatif Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif