Rusia Tebar Ancaman, Amerika Kirim Pasukan, Eropa Makin Mencekam
Militer AS telah menambahkan sekitar 20.000 personel tambahan di benua itu sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, sehingga totalnya menjadi sekitar 100.000 personel.
Markas permanen Angkatan Darat AS di Polandia akan didampingi oleh batalion pendukung lapangan yang merupakan kontingen permanen AS pertama di sayap timur NATO, kata para pejabat.
Langkah itu akan memperkuat kemampuan pasukan AS dan NATO untuk bekerja sama di seluruh sisi timur, kata Biden kepada wartawan.
Dia mengatakan Washington akan bekerja dengan Spanyol untuk meningkatkan jumlah kapal perang AS yang berbasis di Rota, Spanyol, menjadi enam dari empat dan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut AS untuk menanggapi potensi ancaman.
Washington juga akan menempatkan Tim Tempur Brigade (BCT) bergilir di Rumania yang akan menambah "3.000 pejuang dan 2.000 personel lainnya," kata Biden.
Di negara-negara Baltik, militer AS akan meningkatkan pengerahan rotasinya yang mencakup pasukan lapis baja, penerbangan, pertahanan udara, dan operasi khusus untuk memperkuat keamanan dan menunjukkan kesiapan tempur pasukan AS, kata Gedung Putih.
Dua skuadron tambahan jet tempur F-35 canggih akan dikirim ke Inggris.
Perdamaian di Eropa tampaknya masih jauh dari kenyataan. Baik Rusia maupun Amerika Serikat bersama sekutunya masih betah saling ancam
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS