Rusia Temukan Laboratorium Senjata Biologi, Dubes Ukraina: Bohong!
jpnn.com - Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menegaskan pernyataan Rusia terkait penemuan laboratorium senjata biologi di negaranya yang dibiayai Amerika Serikat (AS) merupakan sebuah kebohongan.
"Rusia sering terbukti berbohong di depan umum, dan ini adalah kebohongan lain yang mereka sebarkan ke publik," kata Vasyl melalui keterangan resmi Kedutaan Ukraina, Minggu (20/3).
Dia juga mengatakan Rusia yang justru telah terbukti memiliki senjata biologis dan nuklir.
Menurut Vasyl, Rusia menyebarkan tuduhan terhadap Ukraina untuk mengalihkan masalah yang lebih serius, seperti pelanggaran hak asasi manusia.
Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu, lanjut Vasyl, juga mebuat tuduhan untuk membenarkan invasi yang dilakukan terhadap Ukraina.
BBC merilis fakta-fakta secara independen pada 13 Maret 2022 yang menunjukkan bahwa pemerintah AS memang mendirikan program pengurangan ancaman biologi pada 1990-an setelah jatuhnya Uni Soviet.
Hal itu dilakukan AS untuk mengurangi risiko senjata biologi di berbagai negara, termasuk Ukraina.
Melalui program itu, beberapa laboratorium tertentu menerima pendanaan dari AS untuk modernisasi dan perlengkapan. Namun, fasilitas tersebut dikelola oleh Ukraina.
Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menegaskan pernyataan Rusia terkait penemuan laboratorium senjata biologi di negaranya adalah kebohongan.
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?
- Mendaki Secara Ilegal, Bule Rusia Jatuh di Gunung Rinjani, Pendaki Jakarta Belum Ditemukan