Rusia Vs Ukraina Jadi Alasan Tunda Pemilu, Peneliti Terheran-heran
jpnn.com, JAKARTA - Direktur bidang Media dan Demokrasi LP3ES Wijayanto merasa heran dengan berbagai alasan elite partai politik ketika mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Misalnya, alasan soal adanya konflik bersenjata antara Rusia-Ukraina sehingga pemilu di Indonesia perlu ditunda.
Menurut dia, alasan tersebut jelas tidak masuk akal. Sebab, eskalasi konflik antara dua negara tersebut tidak sampai ke tanah air.
Wijayanto mengatakan itu saat mengikuti diskusi virtual berjudul Menunda Pemilu, Membajak Demokrasi pada Selasa (1/3).
"Nah, ini enggak nyambung, ya, kan. Jaka sembung naik ojek. Enggak nyambung, jek," kata dia, Selasa.
Dirinya juga mengkritisi alasan lain soal pandemi sehingga menunda pelaksanaan pemilu. Sebab, urusan penanggulangan Covid-19 di tanah air sudah dilaksanakan baik oleh pemerintah.
Misalnya, pemerintah sudah menggencarkan vaksinasi di tanah air. Hal itu membuat seseorang tidak mengalami pemberatan saat terjangkiti Covid-19.
"Kok, kemudian pandemi jadi alasan," ungkapnya keheranan.
Direktur bidang Media dan Demokrasi LP3ES Wijayanto merasa heran dengan berbagai alasan elite partai politik ketika mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
- Peneliti Sebut Berbahaya Jika Parpol Masuk Dalam Pemilihan Kepala Desa
- ICoMUS 2024, UT Mendorong Kolaborasi Para Peneliti Multi Disiplin Ilmu
- Tiga Lima
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024