Rusto’s Tempeh Man Jadda
Oleh Dahlan Iskan
Anak-anaknya pilih jadi warga negara Jepang. ”Saya kan orang Jawa. Tidak punya marga. Saya izinkan anak-anak saya menggunakan marga ibunya,” ujar Rustono.
Tempe sudah menjadi usaha utamanya. Dan satu-satunya.
Rustono ingin menjadi seperti orang Jepang pada umumnya: profesional. Menekuni satu bidang. Dengan amat sungguh-sungguh. Sampai ahli. Sampai sempurna. Sampai jadi rajanya.
Kini gelar raja tempe sudah disandangnya. Literatur tempe sudah dikuasainya.? ‘Rusto’s Tempeh’ sudah jadi brand-nya yang kuat.
Kini Rustono membuat langkah baru: dari Indonesia untuk dunia. Tidak hanya puas menjadi raja tempe Jepang.
Ia sedang mengembangkan tempe di Meksiko, Korea, Austria dan sebentar lagi Amerika. Menggunakan sistem waralaba.
Rustono yang memegang rahasianya. Tidak ia berikan ke pemegang waralabanya: ragi. Di negara mana pun tempe dibuat: raginya harus dibeli dari Rusto’s Tempeh.
Kini literatur dunia tentang tempe selalu mengacu pada Rusto’s Tempeh. ”Banyak yang datang ke sini belajar bikin tempe,” ujar Rustono.