Rusuh Antarsekte Jelang Pilwali
Selasa, 11 November 2008 – 11:04 WIB
Ke mana suara Palestina? Tidak akan mengalir ke kantong calon mana pun. Majelis ulama melarang warganya memberikan hak suara karena pemilihan mereka anggap ''haram''. Memberikan suara sama artinya mengakui kedaulatan Israel di wilayah tersebut. Imbauan itu disampaikan ulama muslim terkemuka Syekh Mohammed Hussein.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Palestina Rafiq Husseini menyatakan akan menjatuhkan sanksi bagi yang berpartisipasi. Pemilihan di Jerusalem adalah titik acuan melihat kecondongan pemilih untuk pemilu parlemen nasional yang rencananya digelar 10 Februari mendatang.
Sementara itu, cekcok antara biarawan Armenia dan ortodoks Yunani di Jerusalem tak bisa dihindarkan. Keduanya berseteru di gereja paling disucikan umat Nasrani yang dikenal sebagai ''The Church of Holy Sepulchre''. Gereja itu adalah ''maqom'' penyaliban, pekuburan, dan tempat kebangkitan Yesus Kristus. Kisruh berawal ketika biarawan Armenia tengah menyiapkan ritual tahunan memperingati empat abad dinyatakannya salib sebagai simbol suci Nasrani. (AP/Rtr/ape/ttg)
JERUSALEM - Israel dan Palestina sama-sama memproklamasikan Jerusalem sebagai ibu kota negara. Tapi, Palestina harus siap-siap gigit jari. Sebab,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Ditunjuk sebagai Secretary In Charge pada ASCOPE untuk Periode 2024-2029
- Militer Israel Klaim Tidak Ada Korban Cedera Akibat Serangan Rudal Iran
- 100 Rumah di Tel Aviv Rusak Akibat Serangan Rudal Iran
- Timur Tengah Makin Mengerikan, Presiden Korsel Perintahkan Pengerahan Pesawat Militer
- Tentara Israel dan Hizbullah Akhirnya Berhadapan di Medan Perang, Siapa yang Menang?
- 20 Siswa Tewas Terbakar dalam Bus Wisata di Thailand