Rusuh Brutal, Massa Bentrok dengan Polisi
Emosi massa aksi pun memuncak dan melempari anggota polisi dengan menggunakan batu.
Aksi lemparan batu dari massa aksi kemudian ditanggapi oleh Kapolres Pulau Morotai AKBP Mathei Beay menggunakan pengeras suara dari dalam mobil watter canon polisi.
"Massa aksi saya ingatkan untuk mundur dan kembali ke rumah masing-masing dan melanjutkan pekerjaan sebagaimana mestinya," tegur Kapolres.
Teguran Kapolres yang pertama itu, bukannya massa aksi membubarkan diri melainkan massa aksi membalasnya dengan lemparan batu dan botol bekas.
"Saya ingatkan lagi untuk kedua kalinya, massa aksi segera membubarkan diri, kalau sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan jangan salahkan kami," tegas Matheis.
Teguran pertama dan kedua, massa aksi masih tetap lakukan perlawanan.
Namun Kapolres tetap memberikan teguran yang sama untuk ketiga kalinya.
Setelah teguran ketiga, massa aksi tidak membubarkan diri, sekitar pukul 14.00 WIT Kapolres langsung mengeluarkan perintah kepada anggota polisi dan Brimob dibantu satu unit mobil water cannon untuk menyerang massa aksi.
Kericuhan terjadi menjelang rapat pleno rekapitulasi hasil pilkada Morotai, Maluku Utara, Rabu (22/2)
- Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial
- Muak dengan Kerusuhan, Mayoritas Warga Inggris Dukung Pengerahan Tentara
- 3 Korban Tewas Kerusuhan di Mulia Sudah Dievakuasi ke Jayapura
- Provokator Kerusuhan Konser Musik di Tangerang Jadi Tersangka
- 2 Jenazah Korban Bentrok di Nduga Diterbangkan ke Kampung Halaman
- Polisi Ciduk Dalang Kerusuhan Konser Tangerang Lentera Festival