Rusuh Demo Kenaikan BBM, Mahasiswa di Makassar Diliburkan

jpnn.com - MAKASSAR - Kegiatan akademik di beberapa kampus di Makassar, Sulawesi Selatan untuk sementara diliburkan. Keputusan ini diambil setelah terjadi kerusuhan akibat dari aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang puncaknya terjadi, Selasa (18/11).
Seperti kebijakan yang diambil oleh Universitas Hasanuddin. Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Ir Junaedi Muhidong, M. Sc, mengumumkan kepada seluruh mahasiswa Unhas bahwa seluruh kegiatan akdemik dan kemahasiswaan terhitung dari Rabu, 19 November hingga Jumat 21 November diliburkan.
“Dosen dan karyawan tetap diperkenankan masuk kampus,” tulis Prof Junaedi.
Dalam bentrokan yang terjadi di universitas negeri terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI), warga meringsek masuk dan menyerbu mahasiswa hingga ke dalam kampus. Bahkan warga telah membakar puluhan motor, sepeda, dan fasilitas kampus lainnya.
Informasi dihimpun FAJAR (Grup JPNN.com), sebanyak 13 motor, sekitar 20 buah sepeda, dan fasilitas kampus lainnya dirusak warga.
Hal yang sama juga berlaku di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Pihak Rektorat mengeluarkan keputusan dengan meliburkan mahasiswanya selama empat hari.
“Kami juga tidak tahu. Pagi hari kami ke kampus sudah ada yang pengumuman tertempel di pagar kampus,” kata Mustawaf Ansar, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Unismuh.
(taq/wik/awa/jpnn)
MAKASSAR - Kegiatan akademik di beberapa kampus di Makassar, Sulawesi Selatan untuk sementara diliburkan. Keputusan ini diambil setelah terjadi kerusuhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung