Rusuh Etnis Telan Korban, Timur Laut India Tegang
Minggu, 29 Juli 2012 – 08:30 WIB
Hingga kemarin pemerintah Negara Bagian Assam masih menerapkan jam malam di sebagian besar wilayah. Terutama, di tiga distrik yang menjadi pusat konflik. Yakni, Kokrajhar, Dibrugarh, dan Chirang. Tak kurang dari 3.000 personel militer dan pasukan paramiliter berpatroli di setiap distrik. ’’Situasinya sudah terkendali. Warga sudah lebih tenang,’’ ujar Tarun Gogoi, menteri besar (setingkat gubernur) Assam.
Tak hanya mengerahkan pasukan keamanan, pemerintah India juga mengirimkan tim kesehatan ke wilayah konflik. Mereka membantu proses evakuasi korban yang terluka dalam kerusuhan, dan memberikan perawatan medis.
Gogoi menyebut bentrokan pekan lalu itu sebagai krisis paling mengerikan dalam pemerintahannya. Dua kelompok etnis yang terlibat sengketa lahan sejak lama itu saling serang dan adu pukul sampai mati.
Kemarin sejumlah besar warga mengaku masih trauma dengan konflik antaretnis paling mengerikan selama dua dekade terakhir tersebut. Karena itu, mereka enggan untuk pulang. ’’Kami hidup dalam ketakutan. Sepertinya, kami tidak akan kembali ke sana lagi,’’ kata Bimla Basumatary, seorang pengungsi di kamp Kokrajhar. (AFP/AP/hep/dwi)
GUWAHATI – Ketegangan masih menyelimuti wilayah timur laut India pascakerusuhan antaretnis pekan lalu. Selama sekitar sepekan terakhir, korban
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Terima Kekalahan, Kamala Harris Berharap Amerika Tak Menuju Era Kegelapan
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dipastikan Menang Pilpres, Donald Trump Berjanji Akan Menyembuhkan Amerika