Rusuh Lagi, Mesir Kembali Membara
24 Tewas Dalam Bentrok Aparat-Komunitas Kristen
Selasa, 11 Oktober 2011 – 01:11 WIB
Dalam kesempatan itu, Sharaf menyalahkan kekuatan asing yang mengacaukan masa transisi di Mesir. Termasuk, dalam rusuh sektarian yang merenggut 24 nyawa tersebut. "(Kerusuhan) ini adalah bagian dari konspirasi kotor pihak asing," tudingnya. Pada era Mubarak, tudingan semacam itu biasa disampaikan petinggi militer guna menyelamatkan pamor mereka di hadapan rakyat.
"Bukannya melangkah ke depan mewujudkan negara modern berdasar prinsip-prinsip demokrasi, kita malah kembali ke masa lalu, berkutat dengan stabilitas pertahanan dan keamanan negara," sesal Sharaf dalam pidatonya.
Kemarin, pemerintah Mesir langsung menginstruksikan penyelidikan mendalam terhadap aksi sektarian tersebut. Sejauh ini, aparat sudah berhasil mengamankan sekitar 40 tersangka.
Terkait kerusuhan sektarian tersebut, parlemen Mesir juga langsung menggelar rapat darurat. Pemerintah juga mulai memberlakukan jam malam untuk mengantisipasi dan meminimalkan kemungkinan bentrok susulan. Imam Besar Masjid Al-Azhar Sheikh Ahmed Mohamed el-Tayeb pun mengajak para pemuka Islam dan Kristen di Mesir untuk mengadakan dialog damai. Dia berharap dialog para pemuka agama itu bisa meredam ketegangan masyarakat.
KAIRO - Jatuhnya rezim Hosni Mubarak ternyata justru membuat Mesir rentan terjatuh dalam konflik sektarian. Sedikitnya 24 orang tewas dan sekitar
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer