Rusuh Mesir, 42 Jiwa Melayang
Senin, 28 Januari 2013 – 06:58 WIB
Di sebuah jembatan, pemuda melempari polisi antihuru-hara yang menembakkan gas air mata untuk memaksa para demonstran mundur dan kembali ke Tahrir Square. Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Inggris, yang ada di dekat Tahrir Square, ditutup untuk umum kemarin.
Sementara itu, kerusuhan di Port Said, kota di timurlaut Mesir, pecah setelah Pengadilan Kairo memvonis mati 21 suporter sepak bola yang terlibat aksi kekerasan pada 1 Februari tahun lalu. Saat itu, kekerasan tersebut merenggut 74 nyawa. Sehari sebelumnya, tujuh orang tewas dalam peringatan dua tahun Revolusi Mesir di Kairo.
Sebenarnya, terdapat 72 orang yang menjadi terdakwa dalam aksi kerusuhan di Port Said tahun lalu itu. Tetapi, pengadilan baru menjatuhkan vonis kepada 21 terdakwa. ’’Vonis untuk 52 terdakwa lainnya akan kami bacakan pada 9 Maret nanti,’’ kata Hakim Sobhi Abdel-Maguid, seperti disiarkan stasiun televisi pemerintah Mesir.
Sebelum hakim membacakan vonis, ratusan suporter Al-Ahly berkumpul di sebuah stadion di Kairo. Keluarga dan kerabat para korban tewas juga hadir untuk mendengarkan keputusan hakim. ’’Allahu Akbar,’’ seru mereka menjelang vonis. Mereka juga terus menerus mendendangkan yel-yel antiaparat dan anti-pemerintah.
KAIRO – Suasana di Mesir belum kondusif. Kerusuhan kembali terjadi di Kairo, Minggu (27/1). Polisi pun terpaksa menembakkan gas airmata untuk
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan