Rusuh Pamekasan, 10 Orang Tertembak
Dua Polisi Juga Menjadi Korban
Kamis, 09 Desember 2010 – 06:14 WIB
BERJATUHAN : Suasana ruang UGD RSD Pamekasan yang penuh oleh korban tembak kemarin. Foto: NADI MULYADI/RADAR MADURA
PAMEKASAN - Pulau Madura kembali bergejolak. Kali ini, kerusuhan terjadi di Pamekasan, tepatnya di Dusun Lompao Tengah, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar. Sekitar pukul 10.00 kemarin (8/12), insiden berdarah meletus di sana yang dipicu upaya eksekusi lahan sengketa. Sedikitnya 10 orang tertembak saat polisi bentrok dengan keluarga yang lahannya akan dieksekusi. Massa tidak langsung menuju lahan sengketa yang di atasnya berdiri lima bangunan permanen. Setelah turun dari truk, mereka berkumpul di sekitar lokasi. Sementara itu, satu peleton anggota Polres Pamekasan berjaga-berjaga di areal sengketa.
Dua di antara 10 korban yang tertembak adalah polisi. Yakni, Kasatreskoba Polres Pamekasan AKP Sarpan dan Bripka Eko Darmawan, anggota Satreskrim Polres Pamekasan. Sarpan terkena tembakan di kaki kanan dan Eko di paha kiri. Delapan korban lainnya adalah warga Desa Blaban. Kebanyakan juga tertembak di bagian kaki. Salah seorang korban tertembak di bagian mata.
Baca Juga:
Tanda-tanda ketegangan saat eksekusi lahan seluas sekitar 3.000 meter persegi itu sebenarnya tampak sejak awal. Suasana mulai tegang sekitar pukul 08.00 saat datang dua truk warga kubu penggugat, Halima. Selama ini, Halima tinggal di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar.
Baca Juga:
PAMEKASAN - Pulau Madura kembali bergejolak. Kali ini, kerusuhan terjadi di Pamekasan, tepatnya di Dusun Lompao Tengah, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar.
BERITA TERKAIT
- Kereta Api Indonesia Tutup 10 Perlintasan Sebidang
- Ternyata Ini 2 Begal yang Beraksi di Setiabudi Bandung
- Penyebab Kebakaran 3 Gerbong KA Cadangan di Stasiun Tugu Yogyakarta Masih Ditelusuri
- Ini Pesan Penting Gubernur Herman Deru saat Silaturahmi dengan Warga Babatan Saudagar
- Jawab Kebutuhan Masyarakat, Gubernur Herman Deru Resmikan Operasional KMP Puteri Leanpuri
- Tim Gabungan Temukan MinyaKita tak Sesuai Takaran di Mamuju