Rusuh Pamekasan, 10 Orang Tertembak
Dua Polisi Juga Menjadi Korban
Kamis, 09 Desember 2010 – 06:14 WIB
"Sebenarnya Eko sudah menangkap provokatornya. Namun, oleh warga lainnya dipukuli sehingga (orang yang ditangkap) lepas. Titik itu persis di sasaran tembak. Rata-rata luka tembaknya di bawah perut. Kalau Pak Sarpan, sangat mungkin kena pantulan peluru," ujar sumber di lingkungan Polres Pamekasan yang enggan identitasnya disebutkan.
Sementara itu, H Rahman mengalami luka tembak di mata. Diduga, setelah betis dan pahanya tertembak, dia terjatuh. Hampir bersamaan dengan itu, ada peluru menembus tengkoraknya.
Kapolres Pamekasan AKBP Anjar Gunadi saat dihubungi beberapa wartawan belum bisa menjelaskan secara detail kasus penembakan tersebut. Namun, dia menegaskan akan menyelidiki. "Nanti kami mengadakan konferensi pers. Yang jelas, sekarang kami mengejar orang yang diduga provokator," tegasnya melalui telepon genggamnya kemarin siang.
Untuk diketahui, tergugat Buk Tona punya empat anak. Yang tertua bernama Martonah, lalu Puniyah (lumpuh, saat kejadian berada di dalam rumah), Musiman, dan Slamet. Buk Tona dan Halima, penggugat, masih terhitung mempunyai hubungan kerabat. Tanah sengketa tersebut atas nama Gali (sudah meninggal). Gali punya tiga anak, yakni Sira, Muna"i, dan Ma"iyeh. Halima adalah anak pertama Muna"i. Merasa punya hak atas lahan seluas sekitar 3.000 meter persegi itu, pada 2003 Halima mengajukan gugatan ke PN Pamekasan atas kepemilikan lahan yang ditempati keluarga Buk Tona. PN memenangkan penggugat.
PAMEKASAN - Pulau Madura kembali bergejolak. Kali ini, kerusuhan terjadi di Pamekasan, tepatnya di Dusun Lompao Tengah, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar.
BERITA TERKAIT
- Pramono Tegaskan Tak Akan Pakai TGUPP seperti Zaman Anies
- 9 Pelaku Curanmor Ditangkap di Bandung Raya, Ada Residivis
- Prostitusi Terselubung di Kawasan Wisata Religi Gunung Kemukus Sragen
- 9 Penumpang Speedboat Terdampar di Perairan Unir Asmat Dievakuasi Tim SAR
- Banjir Bandang Menerjang 2 Desa di Situbondo
- Cerita Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg di Semarang, Stok Ludes dalam Sehari