Rusuh Rutan Malabero, DPR: Negara Tidak Boleh Kalah
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy menilai insiden di Rumah Tahanan Malabero, Bengkulu, Jumat (25/3) merupakan salah satu bentuk perlawanan narapidana terhadap upaya pemberantasan narkoba.
Menurut dia, bisa jadi aksi itu sebagai sebuah bentuk solidaritas atau protes para narapidana terhadap pemeriksaan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional.
Karenanya, Aboe menegaskan, aparat harus bertindak tegas terhadap pelaku yang merusak rutan. Ia mengingatkan, perlawanan terhadap upaya pemberantasan narkoba yang dikendalikan dari lapas tidak boleh didiamkan. "Negara tidak boleh kalah dengan jaringan narkoba, tidak boleh menyerah dengan aksi-aksi perlawanan seperti ini," kata Aboe, Minggu (25/3).
Dia menyarankan agar kepala rutan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan. Menurut dia, harus diusut pula siapa saja yang terlibat dalam insiden itu. "Jangan ragu untuk memproses mereka secara hukum. Perusakan atau pembakaran aset negara adalah tindak pidana yang tidak bisa didiamkan," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Di sisi lain, Aboe terus mendukung upaya BNN menggilas jaringan narkoba di rutan. Karena selama ini memang terbukti banyak jaringan mafia narkoba yang ternyata dikendalikan dari balik penjara. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Romo Johannes Hariyanto Pimpin Misa Penutupan Peti Jenazah Emmanuel Setiyono
- Tenda Dua Lantai di Mina, Fasilitas Baru untuk Jemaah Haji Khusus
- Dinas Pertamanan DKI Temukan Penebangan Pohon Tanpa Izin di Menteng
- Warga Timor Tengah Selatan Serahkan Senjata & Peluru Aktif ke Korem Wira Sakti
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 19 November: Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- Nelayan yang Hilang di Bangka Barat Sudah Ditemukan, Jasadnya Tak Utuh