Rusuh Sektarian di Mesir, 190 Orang Ditangkap
Pembakaran Dua Gereja Dibakar, 10 Tewas
Senin, 09 Mei 2011 – 05:05 WIB
KAIRO - Jatuhnya rezim otoritarian di Mesir dalam revolusi pada Februari lalu belum menjamin bahwa situasi keamanan dan politik telah kondusif. Dewan Tertinggi Militer, yang kini mengendalikan pemerintahan di Mesir, belum sepenuhnya mampu meredam gejolak di masyarakat. Militer Mesir menegaskan bahwa penangkapan tersebut dilakukan untuk memberikan efek jera bagi siapapun atau kelompok manapun agar tidak mengganggu keamanan nasional. Mereka akan dituntut dan disidang di pengadilan militer sehingga prosesnya yang cepat. Para perusuh itu juga diancam hukuman secara maksimal dengan dakwaan membakar tempat ibadah.
Buktinya, kerusuhan sektarian meletus di Kairo pada Sabtu malam lalu (7/5). Dua gereja hangus dibakar. Salah satu gereja itu berlokasi di kawasan kumuh Imbaba, Kairo. Sedikitnya 10 tewas dan 200 lainnya luka-luka dalam bentrok yang mengiringi pembakaran gereja tersebut.
Pemerintah Mesir bereaksi cepat terhadap pembakaran gereja itu. Militer kemarin (8/5) menangkap 190 orang yang diduga menyerang dan membakar tempat ibadah warga Kristen tersebut.
Baca Juga:
KAIRO - Jatuhnya rezim otoritarian di Mesir dalam revolusi pada Februari lalu belum menjamin bahwa situasi keamanan dan politik telah kondusif. Dewan
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29