Rusuh Tolikara Harus Jadi Bukti Indonesia Bisa Dewasa
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Anton Charliyan minta masyarakat menunjukkan kepada dunia international bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang menjunjung tinggi toleransi beragama.
"Kedepankan bahwa bangsa Indonesia bukan warga dunia yang suka balas dendam. Peristiwa Tolikara harus menjadi salah satu indikator bahwa rakyat Indonesia mampu bersikap dewasa dalam menyelesaikannya tanpa balas dendam atas nama agama," kata Anton ketika dihubungi, Selasa (21/7).
Menurut Anton, hanya sikap itu yang bisa menutup peluang bagi provokator untuk memfitnah dan memecah-belah NKRI. "Sebab, situasi permusuhan, perselisihan, perseteruan dan pecah-belah inilah yang diinginkan pihak asing dan kelompok tertentu agar negara kita lemah," ungkap Anton.
Dia menambahkan, peristiwa Tolikara harus dijadikan sarana untuk lebih meningkatkan kewaspadaan sebagai individu dan bangsa. Indonesia, sambung Anton, adalah bangsa yang besar dan tumbuh dengan penuh kedewasaan.
"Sekaligus ini harus dijadikan momen introspeksi, meningkatkan soliditas, toleransi dan lebih mengokohkan rasa persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa di negara kita, tanpa sekat mayoritas dan minoritas," pungkas Anton. (fas/jpnn)
JAKARTA - Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Anton Charliyan minta masyarakat menunjukkan kepada dunia international
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ditjen Politik dan PUM Kemendagri Gelar Rapat Uji Coba SIOLA dan SILENTIK BRIN untuk Optimalkan Pelayanan Publik
- Info Penting BKN untuk Honorer TMS Seleksi PPPK 2024, Cukup Menggembirakan
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah
- Prof Deby Vinski Pimpin Rapat WOCPM di London, Perkenalkan Health Tourism Indonesia
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi