Rusuh Tolikara Sudah Terendus sejak 11 Juli, Ini Penjelasan Bang Yos

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengungkapkan kalau institusi yang dipimpinnya sudah memberikan informasi potensi kerusuhan di Tolikara, Papua, sejak 11 Juli.
Menurut dia, informasi dari BIN itu juga sudah direspon dengan baik. Polres setempat langsung mengadakan rapat dengan muspida. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah tokoh agama juga dilibatkan, termasuk presiden GDI.
"Itu sudah respon yang baik, pada hari-H tanggal 17 (Juli), dia (aparat keamanan) jaga," beber Sutiyoso, saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (22/7).
Atas hal itu pula lah, dia menolak anggapan sejumlah pihak yang menyatakan kalau BIN lambat memberikan informasi. Sebab, tupoksi BIN untuk memberi informasi sudah diberikan jauh-jauh hari.
Lebih lanjut, dia menganggap, ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan peristiwa Tolikara untuk menyerang pemerintahan Jokowi.
"Menyerang Pak Jokowi, menyerang saya sebagai kepala BIN, menyerang kapolri, itu sudah biasa," kata mantan ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu.
Dia memandang, masih terjadinya insiden meski informasi dan antisipasi sudah dilakukan, lebih karena situasi di lapangan. Yaitu, karena petugas keamanan harus menghadapi massa yang brutal. "Ini bukan di Tolikara saja, dimana-mana kalau menghadapi massa brutal ya seperti itu," tandasnya.
Disinggung menyangkut indikasi adanya aktor intelektual di balik insiden, Sutiyoso menyatakan kalau semuanya belum bisa disimpulkan saat ini. Harus ada investigasi terlebih dulu untuk menjawabnya.
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengungkapkan kalau institusi yang dipimpinnya sudah memberikan informasi potensi kerusuhan
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!