Rutin Bercinta, Waspada Kanker Serviks
jpnn.com - jpnn.com - Jumlah perempuan penderita kanker serviks atau leher lahim di Indonesia makin bertambah.
Data Globocan 2008, mencatat, ada sekitar 530 ribu pengidap kanker serviks setiap tahun di Indonesia. Ironisnya, setengah pasiennya meninggal dunia.
Selain itu, sekira 85 persen dari kasus terjadinya kanker serviks terjadi di negara berkembang.
Di antara negara Asia Tenggara lainnya, kasus kanker serviks paling banyak ada di Indonesia.
Tingginya kasus kanker leher lahim di Indonesia, menurut dokter Fara Vitantri Diah C, SpOG (K) Onk, dari RS Siloam TB Simatupang bisa dicegah bila wanita yang aktif berhubungan seksual atau sudah menikah rutin deteksi dini kanker serviks.
Sebab, kanker serviks umumnya terjadi akibat terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV) saat berhubungan seksual.
"Penyebab kanker serviks 99 persen karena virus HPV. Ada lebih dari 100 jenis virus mematikan itu yang mengancam nyawa karena kanker. Karena itu perlu deteksi dini bisa dengan pap smear, IVA, atau langsung diperiksa adanya HPV," ujar Fara, Jumat (3/2).
Sayangnya, banyak wanita yang sudah tahu adanya deteksi dini kanker serviks, tapi enggan melakukannya.
Padahal, kanker serviks salah satu penyakit yang paling banyak ditemui pada wanita, selain kanker payudara.
Jumlah perempuan penderita kanker serviks atau leher lahim di Indonesia makin bertambah.
- Brawijaya Oncology Center Hadirkan Layanan Unggulan Cegah Kanker Serviks
- Menaker Ida Ingatkan Pentingnya Pemeriksaan IVA Secara Rutin Bagi Perempuan
- Pemda DIY Bersama Bio Farma Luncurkan Program Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Urine
- MSD dan Bio Farma Dukung Perluasan Imunisasi HPV Skala Nasional
- Ganjar Muda Padjajaran Gelar Konsultasi IVA untuk Cegah Kanker Serviks
- Ladies, Pahami Risiko dan Pengobatan Kanker pada Wanita