RUU Cipta Kerja Bukan Ancaman untuk Buruh
Pasalnya, dia mengatakan, buruh tidak bisa mengajukan tuntutan kenaikan upah karena dibatasi.
"Jadi serikat buruh harus realistis. Kalau misalnya negara tidak mengundang investasi, tidak membuka lapangan pekerja seluas mungkin, akan membuat pengangguran tinggi. Nah, pengangguran yang tinggi sebetulnya berdasarkan prinsip ekonomi, itu kesejahteraan buruh jauh dari tercapai," ujarnya.
Di sisi lain, tingginya angka pengangguran berkorelasi langsung terhadap tidak sejahteranya buruh. Misalnya, pengusaha akan mencari pekerja lain ketika ada buruh yang mengajukan kenaikan gaji.
"Kalau pengangguran banyak, lalu buruhnya mau naik gaji kata pengusahanya ya, sudah saya pecat saja kamu. Banyak, kok, yang masih mau kerja di sini," tutur Hemasari.
Hemasari menambahkan RUU Cipta Kerja nantinya akan memberi kesempatan serikat pekerja berunding dengan perusahaan dalam menciptakan keadilan.
"Sekarang perusahaan besar atau kecil semua disamaratakan gajinya, justru ini yang menimbulkan diskriminasi dan ketidakadilan. Jadi serikat kalau berpikir rasional justru seharusnya mendukung sebuah UU yang memungkinkan tingkat pengangguran berkurang atau tergerus," pungkas dia.(mg10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Penciptaan lapangan pekerjaan oleh pemerintah ini jangan dilihat oleh buruh atau serikat buruh sebagai ancaman.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Ribuan Buruh Surabaya Bersemangat Memenangkan Khofifah-Emil
- Mengenal Skema Bipartit pada Penerapan UMP versi Apindo
- Prabowo Bubarkan Satgas Buatan Jokowi, Apa Itu?
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK