RUU EBT Tidak Mendorong Kemandirian Energi
Di luar negeri, memang ada aturan feed-in tariff. Akan tetapi, aturan itu diiringi dengan dorongan membangun industri nasional pada sektor EBT. Di RUU EBT, alih-alih mendorong industri nasional, malah condong memfasilitasi asing.
“Penetapan tarif saja dalam dolar, bukan rupiah,” kata Mukhtasor.
Perintis pembangkit berbasis komunitas Tri Mumpuni menyebutkan potensi Indonesia untuk membuat panel surya amat besar.
Indonesia dinilai begitu tergantung pada impor solar panel. Sementara di negara lain, upaya pengembangan panel surya terus didukung.
“Kita hanya berpikir beli, impor,” katanya.
Dia juga mengatakan kedaulatan energi hanya bisa dicapai jika semua potensi lokal dimanfaatkan. Pembangkit mikro yang dikelola komunitas hingga ke pembangkit besar harus dimanfaatkan. Pembangkit mikro bisa dibuat dan digunakan oleh komunitas. (dkk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Rancangan Undang-undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT) berpeluang menghasilkan berbagai beban dan masalah bagi negara.
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Dirut Pertamina Kunjungi Desa Energi Berdikari Uma Palak Lestari di Denpasar Utara Bali
- PLN IP Bersama BI Perluas Pemanfaatan Limbah Uang Kertas Sebagai Bahan Bakar di PLTU
- Listrik Padam Hingga Puluhan Jam, Warga Gorontalo Kesal
- PLN Menargetkan Bangun Ribuan SPKLU Baru Pada 2025
- Sukseskan Visi Asta Cita Presiden, PLN Indonesia Power Lakukan Berbagai Terobosan
- Dirut Petrokimia Gresik Bersama ITS Perbarui Ratusan Motor Listrik Operasional