RUU Pendidikan Tinggi Australia Ditolak Senat
Menteri Pendidikan Australia Christopher Pyne mengatakan pihaknya optimis bisa meloloskan sebuah RUU Pendidikan Tinggi yang baru, setelah RUU sebelumnya ditolak Senat hari Selasa (2/12/2014).
Setelah ditolak oleh Senat, Menteri Pyne akan mengusulkan kembali RUU tersebut hari ini. RUU ini kontroversial karena akan memberikan kebebasan kepada universitas untuk menentukan sendiri biaya pendidikan.
Menurut kalangan pengamat pendidikan, dengan ketentuan itu berarti biaya menyelesaikan pendidikan tinggi di Australia akan semakin mahal.
"Pandangan saya adalah bahwa ada kesepakatan di kalangan Senat mengenai perlunya reformasi di sektor universitas," kata Pyne kepada wartawan, hari Rabu pagi.
"Saya kira akan ada suara mayoritas untuk reformasi ini tahun depan. Kami perlu memberikan waktu lebih banyak kepada Senat untuk mengkaji reformasi yang kita ajukan," lanjutnya.
Menteri Pyne mengatakan dalam perubahan, akan diusulkan pengurangan tingkat suku bunga bagi utang mahasiswa dan juga dana transisi $100 juta bagi universitas.
Pemerintah juga akan mengusulkan pemberian beasiswa lebih banyak kepada mahasiswa dari kelompok ekonomi rendah dan dari pedesaan, dan Komisi Konsumen dan Kompetisi Australia (ACCC) diberi wewenang untuk memonitor penetapan SPP oleh universitas.
Pyne memperkirakan bahwa RUU ini akan dibicarakan lagi bulan Februari tahun depan.
Menteri Pendidikan Australia Christopher Pyne mengatakan pihaknya optimis bisa meloloskan sebuah RUU Pendidikan Tinggi yang baru, setelah RUU sebelumnya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata