RUU Penyiaran Jadi Topik Hangat, Gibran Ikut Berpendapat
jpnn.com, SOLO - Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menanggapi polemik RUU Penyiaran, Senin (20/5). Menurutnya, Pemerintah menginginkan adanya keadilan dari setiap tayangan berita.
Gibran saat diwawancarai mengungkapkan bahwa pihak Pemerintah menginginkan adanya keterbukaan dari hubungan dengan media berita online dan cetak.
"Kami penginnya dengan teman-teman media elektronik dan cetak bisa terbuka seperti ini," ujarnya.
Wali Kota Solo itu mencotohkan hubungan yang terjalin baik dengan para awak media selama menjabat.
"Kalau ada pertanyaan kan semuanya tak jawab. Seng aneh, seng ra cetho tak jawab kabeh," ujarnya.
Putra Sulung Presiden Jokowi itu pun menegaskan bahwa sebagai Pemerintah dirinya menginginkan pemberitaan yang adil. Namun demikian, ia siap menampung berbagai masukan dari para pewarta.
"Intinya kami ingin yang fair-fair aja. Dan sekali lagi, jika ada masukan dari teman-teman press ya silahkan," tutup dia.
Di sisi lain, sejumlah kelompok jurnalis di Lampung, Sumatera Selatan, yang tergabung dalam "Koalisi Kebebasan Pers Lampung" telah menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Adipura, Kota Bandar Lampung, Minggu (19/5) sore.
Gibran Rakabuming Raka tanggapi polemik RUU Penyiaran, ia menyebut Pemerintah ingin pemberitaan yang adil
- Wapres Gibran Tinjau Kesiapan Infrastruktur Transportasi Menjelang Nataru
- Respons Takmir Masjid soal Viral Paspampres Usir Jemaah saat Gibran Jumatan di Semarang
- Dipecat PDIP, Gibran Merespons
- Respons Gibran Seusai Dipecat PDIP: Kami Menghargai & Menghormati Keputusan Partai
- Daftar 27 Kader yang Dipecat PDIP, Ada Jokowi hingga Effendi Simbolon
- Jokowi & Gibran Baru Dipecat, PDIP Tak Mau Ada Narasi Jahat