RUU PKS Disahkan, Pemerintah Leluasa Turun Tangan
Rabu, 11 April 2012 – 22:50 WIB
JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin menyambut baik keputusan Paripurna DPR yang telah setuju untuk mengesahkan RUU Penanganan Konflik Sosial (PKS) menjadi Undang-Undang (UU). Sebab dengan UU itu, maka pemerintah semakin leluasa dalam mengatasi konflik di daerah.
"UU ini sangat penting dan strategis sebagai pedoman bagi pemerintah dalam penanganan konflik sosial di dalam negeri karena sebelumnya penanganan konflik sosial hanya diatur dalam PP dan UU nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Artinya, yang terkait dengan penanganan konflik daerah, tidak ada lagi keraguan," kata Amir Syamsuddin, usai sidang Paripurna, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (11/4).
Baca Juga:
Ditegaskannya, UU PKS juga memberikan dimensi baru dalam penanganan konflik melalui pendekatan azas kemanusiaan, kebhinekatunggalikaan, kesetaraan gender dan kearifan lokal. "Dengan telah disahkannya UU PKS ini, memberi panduan bagi pemerintah untuk penyelesaian konflik sosial lewat payung hukum UU ini," imbuhnya.
Terkait kekawatiran sejumlah pihak bahwa UU PKS ini dapat dipergunakan untuk menggerakkan TNI dalam penanganan kasus konflik sosial, Amir menepis kekhawatiran itu. Menurutnya, TNI dalam hal ini tidak dalam posisi dikerahkan, melainkan diperbantukan untuk memback-up Polri dalam penanganan dan penyelesian suatu konflik.
JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin menyambut baik keputusan Paripurna DPR yang telah setuju untuk mengesahkan RUU Penanganan
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024, Honorer Jangan Salah Kaprah soal Larangan Pindah Instansi
- Polisi Sudah Identifikasi Mayat yang Ditemukan Penuh Ulat di Lombok Timur
- Pembubaran Diskusi FTA, Setara Institute Singgung Akuntabilitas Kepolisian
- Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini di Jakarta, Cerah dan Berawan Tebal
- Pelaku Suap Seleksi PPPK di Madina Dituntut Hukuman 18 Bulan Penjara
- 7.777 Kader GP Ansor Banten Bakal Gelar Apel Kesaktian Pancasila