Ruwet Indah
Oleh: Dahlan Iskan
Dharavi memang berada di tengah kota metropolitan Mumbai yang kian modern. Di sekitar Dharavi sudah tumbuh gedung-gedung pencakar langit. Mumbai kian jadi metropolitan.
Sekitar 40 tahun lalu Dharavi hanya sebagai kelengkapan Mumbai. Tidak terlalu timpang. Tetapi keberadaan Dharavi di tengah Mumbai sekarang dianggap merusak keindahan susu Mumbai.
Tahun 2019 terpilihlah Uddhav Balsaheb Thackeray. Ia jadi ketua menteri Maharashtra. Semacam gubernur. Partainya partai lokal: Shiv Seha.
Ia hanya mendapat 17 kursi dari 288 kursi di DPRD Maharashtra. Hanya 5 persen. Tetapi ia bisa membentuk pemerintahan. Saat itulah tender revitalisasi Dharavi dibuka lagi. Tender Internasional.
Di seleksi tahap akhir terpilih dua perusahaan. Satu dari Dubai. Satu lagi grup Adani dari India sendiri. Perusahaan Singapore, yang dulu pernah ikut tender, tidak tertarik lagi.
Dari dua itu Adani yang dimenangkan. Salah satu syarat tender adalah: setelah digusur nanti penduduk Dharavi harus mendapat rumah baru. Apartemen. Paling tidak 100 m2. Itu bisa untuk tiga kamar.
Bandingkan dengan luas rumah sederhana (RS) di Indonesia yang hanya 45 m2 dan RSS yang 27 m2.
Di sinilah proses demokrasi penting. Developer tidak bisa menekan rakyat. Padahal rumah mereka saat ini tidak bisa disebut rumah. Banyak yang bentuknya mirip kotak kardus.