Ryaas: BLT Kebijakan Bodoh

Ryaas: BLT Kebijakan Bodoh
OBJEK POLITIK- Warga Kelurahan Kaligandu menunjukan KTP saat mengantre untuk menadapatkan bantuan langsung tunai sebesar Rp200.000 di Kantor Pos Serang, beberapa waktu lalu. Bantuan tahap ketiga dari pemerintah ini diberikan menjelang pemilu. Foto: YAN CIKAL/RADAR BANTEN
MAKASSAR- Presiden Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Prof Dr Ryaas Rasyid akhirnya angkat bicara terkait banyaknya parpol besar yang melakukan manuver politik melalui pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke tengah masyarakat. Ryaas menyebut, pemberian BLT di masa kampanye adalah kebijakan bodoh.

"Pembagian BLT di masa kampanye merupakan kebijakan yang paling bodoh. Karena itu bukan solusi dalam mengentaskan kemiskinan. Semua penerima BLT hanya berakhir di dalam WC," tegas Ryaas di depan sejumlah wartawan sebelum memberi orasi politik di Stadion Mattoanging, Rabu (1/4).

Sementara itu, dalam orasinya, Ryaas mengharapkan Sulsel menjadi daerah yang merupakan barometer PDK. Ia ingin PDK menjadi partai besar di Sulsel, sehingga partai ini kelak menjadi partai pengusung pemimpin-pemimpin masa depan dari KTI.

"PDK tidak pernah mencoreng nama daerah. PDK saat ini sudah bangkit dan telah diterima oleh masyarakat di Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Untuk itu kita optimistis mampu meraih suara secara nasional minimal 5 persen," katanya.

MAKASSAR- Presiden Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Prof Dr Ryaas Rasyid akhirnya angkat bicara terkait banyaknya parpol besar yang melakukan manuver

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News