Ryamizard: Jangan Sampai Ulangi Kebobrokan Pileg
Bekas Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu mengaku, saat ini sudah terlihat bagaimana sesama anak bangsa berhadap-hadapan, seolah-olah bermusuhan.
Padahal hanya untuk mencari capres dan cawapres. Tapi, saling maki, saling jelek-jelek-jelekkan, intimidasi, ketidakjujuran dan intrik, kampanye hitam terus terjadi.
"Saya dengar yang bukan kawan, menjadi musuh. Ini apa ini?" katanya. "Berani cuma dalam kandang. Dengan orang lain takut, sama bangsa lain takut."
Menurut dia, kondisi seperti ini sudah jauh dari demokrasi. "Katanya kita negara paling demokrasi ketiga di dunia. Tapi, kalau demokrasi tidak begitu," kata dia.
Menurutnya, kedua kandidat itu merupakan pilihan rakyat. Suka tak suka, siapapun yang terpilih nanti otomatis menjadi putra terbaik bangsa.
"Kalau saling menjelek-jelekkan jauh dari demokrasi," katanya.
Dalam konferensi pers itu dihadiri antara lain bekas Danjen Kopassus Mayjen TNI (purn) Syaiful Rizal, Mantan Kepala Bais Marsekal Madya Ian Santoso, bekas Kapolda Sumatera Selatan Irjen (purn) Sisno Hadiwinoto. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan seluruh masyarakat menginginkan pemilihan presiden yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Solidaritas Pangan Dunia: Program ‘Grain from Ukraine’ Membantu Negara Terdampak Krisis
- Legislator PKS Desak Kejagung & BPK Sita Duit Judi Online Rp 187,2 Triliun di Lembaga Keuangan
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK Bagi Honorer TMS Sudah Buka, tetapi Ribuan Orang Gagal Daftar
- Bea Cukai Bogor Raih Penghargaan dari Menkeu Sri Mulyani, Budi Harjanto: Penyemangat bagi Kami
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Bulog Makassar Memastikan Stok Beras Aman Untuk 14 Bulan ke Depan