Ryamizard: Jangan Sampai Ulangi Kebobrokan Pileg
Bekas Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu mengaku, saat ini sudah terlihat bagaimana sesama anak bangsa berhadap-hadapan, seolah-olah bermusuhan.
Padahal hanya untuk mencari capres dan cawapres. Tapi, saling maki, saling jelek-jelek-jelekkan, intimidasi, ketidakjujuran dan intrik, kampanye hitam terus terjadi.
"Saya dengar yang bukan kawan, menjadi musuh. Ini apa ini?" katanya. "Berani cuma dalam kandang. Dengan orang lain takut, sama bangsa lain takut."
Menurut dia, kondisi seperti ini sudah jauh dari demokrasi. "Katanya kita negara paling demokrasi ketiga di dunia. Tapi, kalau demokrasi tidak begitu," kata dia.
Menurutnya, kedua kandidat itu merupakan pilihan rakyat. Suka tak suka, siapapun yang terpilih nanti otomatis menjadi putra terbaik bangsa.
"Kalau saling menjelek-jelekkan jauh dari demokrasi," katanya.
Dalam konferensi pers itu dihadiri antara lain bekas Danjen Kopassus Mayjen TNI (purn) Syaiful Rizal, Mantan Kepala Bais Marsekal Madya Ian Santoso, bekas Kapolda Sumatera Selatan Irjen (purn) Sisno Hadiwinoto. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan seluruh masyarakat menginginkan pemilihan presiden yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BARAQ Bakal Demo Kedubes AS dan Kantor PBB
- Info Terkini Kasus Video Asusila Guru dan Siswi di Gorontalo, Keluarga Korban Lapor Polisi
- Heboh Ketum Parpol Dilaporkan ke Polisi Gegara Aniaya Istri Muda, Ini Analisis Reza
- Penyandang Disabilitas Tunanetra di RI Capai 4 Juta, Baru 1 Persen yang Bekerja di Sektor Formal
- Perayaan HUT TNI, Addin: Banser Siap Menjadi Komcad untuk NKRI
- Jalankan Perpres 43/2022, Menpora dan 18 Lembaga Bentuk Collab Rangers