Ryamizard Ryacudu: Saya 14 Tahun di Daerah Operasi, jadi Mengerti
jpnn.com, MAKASSAR - Menhan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengaku sudah melihat rekaman kejadian Menko Polhuman Wiranto ditusuk di Pandeglang, Banten.
Ryamizard menilai ada pola pengamanan terhadap Wiranto yang tidak sebagaimana mestinya.
"Waktu saya lihat tayangan terjadinya penusukan, pengawalnya tidak ada yang berjaga-jaga di belakang Pak Wiranto. Seharusnya penjagaan dilakukan di belakang, bagian kanan dan kiri. Ini pelajaran penting bagi para pengawal pejabat untuk waspada terhadap siapa saja," kata Menhan kepada wartawan saat diminta tanggapannya terhadap pengamanan pejabat/menteri di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Kamis (10/10).
Mantan Kepala Staf TNI AD itu mengatakan, sering kali petugas keamanan melupakan pengamanan terhadap para pejabat lantaran sudah merasa aman.
"Akan tetapi, justru teroris akan mencari celah dan melihat kapan titik lemahnya. Sama saja kalau kita operasi perang atau bertempur, satu sampai dua bulan masih ketat. Namun, menjelang 12 bulan sudah lain lagi," kata mantan Pangkostrad itu.
Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa pengamanan terhadap presiden dan pejabat negara tidak boleh lengah. "Dari awal sampai akhir (kegiatan) haru selalu siap siaga," tuturnya.
Ryamizard mengaku SOP pengamanan pejabat negara sudah ada namun perlu selalu waspada untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang ada.
"Sudah ada SOP-nya. Kalau sudah lama 'kan lupa, apalagi pengawal saya 5 tahun mendampingi saya gitu-gitu aja. Malahan saya sering mengingatkan kepada ajudan saya untuk selalu waspada. Saya 'kan 14 tahun di daerah operasi, jadi mengerti," kata Ryamizard.
Kasus Wiranto ditusuk, Menhan Ryamizard Ryacudu menilai pola pengamanan terhadap menko polhukam itu tidak sebagaimana mestinya.
- Eks Menhan Ryamizard Ryacudu Dukung Heikal Safar jadi Calon Wali Kota Bekasi 2024
- Jaga Persatuan Bangsa, Rekat Indonesia Gelar Silahturahmi dengan Tokoh-Tokoh Publik
- Terungkap, Penusuk Wiranto Masih Sempat Berontak Saat Ditangkap Polisi
- Pak Wiranto Ditusuk, LPSK Upayakan Uang Kompensasi Puluhan Juta
- Terburu-buru Menuju Istana, Wiranto Mau Dilantik Jadi Wantimpres?
- Pesan Khusus Ryamizard untuk Prabowo soal Bahaya Radikalisme dan Khilafah