Saat Australia Krisis Tenaga Kerja Pertanian, Pekerja yang Tersisa Justru Dipulangkan ke Negara Asalnya
Di tengah krisis kurangnya tenaga kerja di sektor pertanian Australia, sejumlah pekerja asing yang ada saat ini justru akan dipulangkan ke negara asalnya.
Hal ini dialami Jamson Agin, pekerja asal Malaysia, yang telah beberapa tahun bekerja di daerah pertanian Gippsland dan Yarra Valley di negara bagian Victoria.
Michael Dawson, petani yang memperjakan Jamson, mengaku kecewa dengan isu visa yang dialami Jamson.
Padahal, baru pekan lalu pemerintah Australia merilis kebijakan visa pertanian yang ditujukan bagi pekerja asal negara-negara ASEAN.
Visa khusus pekerja pertanian ini akan ditawarkan kepada warga Indonesia, Myanmar, Vietnam, Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Laos, Brunei dan Kamboja, yang memenuhi persyaratan.
Mereka diharapkan akan mengisi kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian, yang dikhawatirkan akan semakin memburuk setelah aturan Visa Bekerja sambil Liburan (WHV) diubah.
Sebagai bagian dari perjanjian baru antara Australia dan Inggris, para 'backpacker' asal Inggris tidak lagi diwajibkan untuk bekerja minimal 88 hari di sektor pertanian bila ingin memperpanjang visa mereka di Australia.
Jamson dan Michael kini mempertanyakan mengapa Pemerintah Australia akan memulangkan Jamson, padahal di sisi lain berencana mendatangkan pekerja asal Malaysia melalui visa pertanian pada akhir tahun ini.
Australia akan keluarkan visa kerja di pertanian untuk warga negara-negara anggota ASEAN
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas
- Prabowo dan Anwar Ibrahim Sepakat Tertibkan Persoalan Tenaga Kerja
- Kenapa 26 Januari Jadi Tanggal Kontroversial di Australia?