Saat Australia Krisis Tenaga Kerja Pertanian, Pekerja yang Tersisa Justru Dipulangkan ke Negara Asalnya

Visa selalu jadi masalah
Manager perkebunan Mark Trzaskoma mengelola beberapa lahan pertanian di daerah Yarra Valley, Warragul dan Thorpdale.
Dia kini mengaku kecewa karena harus selalu melatih pekerja baru setelah pekerja sebelumnya kehilangan hak kerja.
"Bagi kami hal ini sangat mengecewakan, karena kami harus menyisihkan waktu dan tenaga untuk mempersiapkan pekerja yang kemudian akan kehilangan hak kerjanya, membuat kami harus mulai melatih lagi orang baru," ujar Mark.
Menurutnya sebagian solusi masalah kurangnya tenaga kerja sektor pertanian sebenarnya sudah ada, yaitu, para pekerja asing yang masih berada di Australia saat ini.
"Pemerintah mengambil langkah baru lagi padahal kami memerlukan pekerja saat ini juga. Para pekerja yang sudah ada, bisa mengatasi kekurangan itu," ujar Mark.
Menurut Mark, isu visa sering menjadi hambatan para pekerja di sektor pertanian.
"Kami sendiri telah mengalaminya," katanya. "Mereka bekerja lantas mengalami masalah dengan visanya dan kehilangan hak kerjanya."
"Begitu urusannya bisa diselesaikan, sudah begitu banyak waktu yang terbuang."
Australia akan keluarkan visa kerja di pertanian untuk warga negara-negara anggota ASEAN
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju
- Rumah BUMN SIG di Rembang: 495 UMKM Naik Kelas & Serap 1.869 Tenaga Kerja