Saat Berbuka Puasa, Baiknya Minum Dingin atau Hangat?
jpnn.com - Cuaca panas dan terik di siang hari menjadi alasan seseorang memilih minuman dingin sebagai pelepas dahaga saat berbuka puasa.
Namun, konsumsi minuman yang terlalu dingin saat buka puasa ternyata tidak baik bagi kesehatan Anda. Sebab, hal ini bisa mengakibatkan kontraksi pada lambung. Selain itu, minuman terlalu dingin juga mengakibatkan kerja lambung menjadi lambat.
Sebab, tubuh memerlukan waktu untuk menyesuaikan suhu tubuh. Akibatnya perut Anda terasa kembung dan penuh.
Karena itu, para ahli gizi lebih menyarankan untuk terlebih dahulu mengonsumsi minuman hangat saat berbuka. Minuman hangat akan membuat lambung terasa lebih nyaman dan tidak menimbulkan rasa kembung.
Namun meski disarankan untuk memilih minuman hangat, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi minuman dingin sama sekali.
Anda bisa mengonsumsinya sekitar 5–10 setelah berbuka. Dengan begitu, diharapkan kondisi suhu tubuh dan lambung Anda sudah mulai stabil dan siap menerima minuman dingin.
Agar Anda terhindar dari gangguan kesehatan selama bulan Ramadan, dahulukan minuman hangat saat buka puasa. Anda pun dapat terus menjalankan ibadah puasa dengan rasa nyaman. Selamat menunaikan ibadah puasa!(DA/RH/klikdokter)
Cuaca panas dan terik di siang hari menjadi alasan seseorang memilih minuman dingin sebagai pelepas dahaga saat berbuka puasa.
Redaktur & Reporter : Yessy
- TIGAC Berbagi Kebahagiaan Ramadan Bersama Anak-Anak Yatim Piatu
- Hetty Koes Endang: Mereka Rindu Pastel Buatan Tangan Bunda
- Yuk, Nikmati Momen Buka Puasa Bersama di Pastis Restaurant
- Syukuran Kemenangan Prabowo-Gibran, Penerus Negeri Berbagi 2.000 Makanan Buka Puasa
- Harmoni Beragama dalam 'War Takjil': Menjalin Toleransi di Antara Umat Beragama
- Mengenal Budaya Puasa di Timur Indonesia: Dari Berburu Takjil hingga Mendatangi Ulama di Masjid