Saat Buron, Anggoro Dibantu Orang Lain
Selain itu, dia mengakui ada banyak tanda tanya dalam pelarian kakak Anggodo Widjojo itu. Soal paspor misalnya, dinilai ada kejanggalan.
Informasi dikumpulkan KPK, paspor Anggoro seharusnya sudah kadaluarsa. Nah, kalau sebelum tertangkap dia sempat melintas ke Hong Kong, berarti ada paspor lain yang digunakan.
BW memastikan bahwa Anggoro bukan pengguna paspor berlogo Garuda. "Kami menduganya kayak begitu. Cuma, informasinya belum dikasih dari sana (otoritas Tiongkok)," jelasnya.
Begitu juga dengan kemungkinan adanya orang yang membantu pelarian. Pertanyaan itu muncul karena kecil kemungkinan Anggoro bergerak sendiri selama menjadi buron KPK.
Setelah ditangkap, tidak ada informasi bahwa petugas melakukan penggeledahan ke tempat tinggal Anggoro di Shenzen.
Sebab, dia langsung dibawa ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Guangzhou. Saat serah terima, dengan pihak Indonesia juga tidak diikuti dengan penyerahan dokumen yang selama ini dibawa Anggoro.
Itulah kenapa, BW tidak bisa menjawab dengan rinci apa isi barang-barang yang ikut diamankan dari tangan pengusaha asal Surabaya itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada dua tas ransel, dua koper, dan beberapa barang yang dibungkus tas plastik berukuran besar. "Mereka menyerahkan (Anggoro) di pesawat. Lantas, diterima (petugas) imigrasi baru ke KPK," jelasnya.
JAKARTA -- Penangkapan buron Anggoro Widjojo di Shenzen, Tiongkok, Rabu (29/1) ikut menambah pekerjaan rumah (PR) baru KPK. Banyak hal yang harus
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan