Saat Debat Pilgub Kaltim 2024, Rudy-Seno Perkenalkan Aplikasi SAKTI
jpnn.com, JAKARTA - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud dan Seno Aji memperkenalkan program inovatif mereka, SAKTI - Satu Akses untuk Kalimantan Timur saat debat Pilgub Kaltim kedua yang berlangsung Minggu (3/11) malam.
Aplikasi super ini dirancang untuk memperkuat jalin komunikasi antara masyarakat Kalimantan Timur dengan pemerintahan se-Kalimantan Timur untuk mewujudkan pelayanan publik yang transparan, responsif, dan akuntabel.
Rudy Mas'ud dalam pernyataannya menegaskan aplikasi ini adalah jawaban atas tantangan dalam tata kelola pemerintahan di era digital.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Kalimantan Timur dapat dengan mudah dapat melaporkan pemasalahan yang ada dan dengan mudah dapat berkomunikasi langsung dengan pemerinta Kalimantan Timur. Melalui Aplikasi SAKTI, masyarakat akan merasakan kedekatan dan kecepatan respons terasa seperti berada di ruang kerja gubernur,” ujar Rudy.
Aplikasi SAKTI akan dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan.
Pertama, LaporGub, wadah untuk melaporkan permasalahan yang dialami masyarakat yang perlu diketahui pemerintah untuk ditangani seperti jalan rusak, fasilitas milik negara lain yang rusak, bencana alam, dan pungli.
LaporGub juga dapat digunakan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.
Kedua, darurat: fitur untuk melaporkan keadaan darurat, mengakses layanan ambulans, polisi, pemadam kebakaran, dan tim SAR terdekat dalam situasi yang mendesak.
Cagub dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud dan Seno Aji memperkenalkan program inovatifnya, SAKTI - Satu Akses untuk Kalimantan Timur.
- Simulasi Pemungutan Suara Gambaran Kesiapan di Lapangan
- Pemkot Madiun Antisipasi Gangguan Objek Vital Jelang Pemungutan Suara
- Tak Ingin Kecolongan, KPU Batang Petakan TPS Rawan Bencana
- Eks Napiter Qomar Kuntadi Harap Pilkada 2024 Aman dan Damai
- Irjen Iqbal Beri Pembekalan Pengamanan Pilkada 2024 di Rokan Hulu Jelang Pencoblosan
- Menjelang Pilkada Serentak, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Minta Guru Tidak Golput