Saat Gempa, Bupati Mentawai Sedang di Lautan

Saat Gempa, Bupati Mentawai Sedang di Lautan
GEMPA SUMBAR: Pasien di sebuah rumah sakit di Kota Padang mengevakuasi diri, memilih berada di luar RS. Foto: Sy Ridwan/Padang Ekspres/JPG

jpnn.com - PADANG - Gempa besar yang mengguncang Rabu (2/3) malam membuat warga Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai sempat panik. Apalagi, jaringan telepon sempat terganggu sehingga sulit menghubungi keluarga. Selanjutnya, kapanikan warga setelah melihat siaran di TV bahwa gempa itu berpotensi tsunami. 

“Warga panik dan langsung mengungsi ke tempat yang lebih tinggi yakni di bukit,” ujar salah seorang warga Siberut, Almil, 50, ketika dihubungi Padang Ekspres (Jawa Pos Group), tadi malam.

Dia mengatakan bahwa saat gempa dirinya sedang berada di rumah santai berkumpul dengan keluarga. Namun, tiba-tiba gempa mengguncang dan terasa sangat kencang. Warga panik dan keluar rumah masing-masing.

“Warga banyak mengungsi ke bukit. Sementara fasilitas umum seperti listri tidak ada gangguan dan masih menyala,” katanya.

Dia mengaku setelah pemberitahun dari BMKG bahwa peringatan dini tsunami telah berakhir sekitar pukul 22.30, warga yang mengungsi ke bukit telah pulang ke rumah mereka masing-masing. 

Salah satu pemilik resort di Siberut Mentawai, Raihana melalui komunikasi WhatsApp kepada Padang Ekspres mengaku keluarganya dalam kondisi aman. “Goyangannya nggak keras,” ucap wanita yang akrab disapa Aii.

Aii bersama keluarganya mengungsi ke tempat ketinggian selama sekitar 1 jam. “Setelah aman, kami pun kembali ke resort pukul 21.15,” sebutnya seraya mengatakan kondisi pasang laut masih stabil dan diimbau tetap waspada. 

Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Mentawai Desti Seminora menginformasikan saat terjadi gempa, Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet tengah berlayar di lautan pulang dari kunjungan kerja. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News