Saat itu Bung Karno bilang ke Pak Edhi, 'Begini lho, Ed'
Sejarawan Asvi Warman Adam menyebutnya sebagai seniman dua zaman. Karya-karyanya mewarnai wajah Indonesia sejak era pasca kemerdekaan. Di luar tiga tetenger terkenal Jakarta itu, Edhi juga melahirkan Monumen Tugu Muda di Semarang, Monumen Yos Sudarso di Biak, diorama sejarah di Museum Tugu Pahlawan Surabaya, serta Monumen Jogja Kembali dan diorama Museum Benteng Vredeburg, keduanya di Jogjakarta.
Karya terakhirnya adalah Monumen Pala Cengkeh di Ternate, Maluku Utara, yang baru dipasang akhir Desember 2015. ”Bapak kena stroke sudah lama, tapi masih bisa jalan meski jaraknya tidak panjang. Monumen Pala Cengkeh di Ternate itu, idenya dari bapak. Namun, pengerjaan langsung oleh asistennya,” kata Satya Rasa, anak ketiga Edhi.
Satya mengungkapkan, Edhi diopname di Jogja International Hospital sejak 31 Desember lalu. Sebelumnya, persisnya pada 30 September 2015, Edhi didiagnosis menderita infeksi paru-paru.
Satya menjelaskan, pada tahap pemeriksaan awal, Edhi sempat dinyatakan sehat. Kondisi jantung dan tekanan darahnya normal. Hanya, memang dia harus banyak istirahat karena faktor usia.
Sampai kemudian Edhi harus menjalani operasi pada Minggu (27/12) karena ada penggumpalan di kantong kemih.
”Sebelum menjalani operasi, bapak pun berpesan kepada kami, anak-anaknya, agar selalu tabah, semangat, dan pasrah dalam menjalani hidup. Moto itu pula yang selalu menjadi pegangan bapak selama ini,” kenangnya.
Pria yang menutup mata di usia 83 tahun itu meninggalkan empat anak kandung dan satu anak angkat. Istrinya, Hj Kustiyah Edhi Soenarso, yang namanya diabadikan sebagai nama griya seni di belakang kediaman Edhi, sudah lebih dulu berpulang pada 2012.
Asvi mengenang, saat berkesempatan menjadi pembahas dalam peluncuran buku almarhum sekitar tiga tahun lalu, dirinya sempat menanyakan langsung keterlibatan Edhi dalam sejumlah diorama pada era Orde Baru. Diorama adalah maket peristiwa yang dilengkapi dengan patung dan lingkungan seperti aslinya. Diorama karya Edhi, antara lain, ada di Museum Monumen Nasional (Monas) dan Monumen Lubang Buaya, Jakarta.
DI antara tiga patung karya Edhi Soenarso yang menjadi tetenger Jakarta, Patung Pembebasan Irian Barat paling dia kenang. Karya-karyanya
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408