Saat Markas Polres jadi Taman Bermain Anak-Anak Pessel

jpnn.com, PESISIR SELATAN - Hampir delapan tahun lamanya anak-anak di sekitar Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mendapatkan pembinaan di Mapolres Pesisir Selatan. Mereka bermain, mengembangkan bakat, dan bersosialisasi satu sama lain. Tidak ada kesan menyeramkan di kantor tersebut.
Fathan Sinaga, Jawa Pos National Network
Anak-anak terlihat bahagia seperti berada di rumah. Gambar kantor polisi yang melekat seperti tempat pelaku kriminal dan 'polisi jahat' itu berubah menjadi taman bermain.
Penampakan taman bermain di Mapolres Passel biasanya muncul pada pukul 18.00 ke atas. Setiap hari. Bahkan bersama dengan orang tua anak.
Wakapolres Pessel Kompol I Made Reje mengatakan, pihaknya sengaja membiarkan kantornya sebagai taman bermain untuk anak-anak. Ini merupakan upaya untuk menghilangkan image 'polisi jahat' yang selalu membayangi mereka.
"Dahulu orang tua kami selalu menakuti anak-anak dengan membuat image polisi jahat. Seperti menakuti anak-anak untuk makan kalau enggak ditangkap sama polisi. Itu kan terbawa sampai besar," kata I Made di kantornya, Selasa (10/10).
Saat dilihat, anak-anak tampak terbagi atas beberapa kelompok. Di bagian depan mapolres, anak-anak tampak berlatih baris berbaris, bernyanyi, dan bertari. Di bagian belakang mereka ada yang berlatih nasyid, les bahasa Inggris, dan bela diri.
Di bagian belakang mapolres, meski terdapat ruang tahanan, tapi anak-anak terlihat tidak canggung. Mereka tetap berlatih seakan berada di taman bermain. Canda dan tawa tetap menyelimuti wajah mereka.
Tidak ada kesan menyeramkan di kantor tersebut. Anak-anak bebas bermain.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu