Saat Markas Polres jadi Taman Bermain Anak-Anak Pessel
![Saat Markas Polres jadi Taman Bermain Anak-Anak Pessel](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/10/10/suasana-latihan-anak-anak-di-mapolres-pessel-sumatera-barat-fathan-sinagajpnncom.jpg)
Alunan lagu nasyid pun menggema di dinding Mapolres Pessel. Selain didampingi polisi, guru sekolah mereka juga membina anak-anaknya melantunkan dan memukul alat musik khas lagu Islami itu.
Inisiator kegiatan ini awalnya dibentuk oleh Ipda Undra Putra pada 2009 silam. Undra mengaku melihat kantornya sepi dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Setiap harinya.
Perlahan, dia mengajak dua sekolah yang berada di sekitar Mapolres untuk bermain dan melakukan kegiatan yang menunjang pembentukan karakter anak-anak.
"Di sini awalnya, banyak anak-anak yang balap liar, ugal-ugalan. Saya melihat fenomena ini harus diubah bukan berdasarkan penindakan hukum, melainkan pembentukan karakter anak sejak dini," kata Undra.
Pria yang baru saja lulus Sekolah Pembentukan Perwira (STUPA) itu juga melihat banyak anak-anak takut akan sosok polisi. Setali tiga uang, Undra mengubah paradigma tersebut dengan pendekatan humanis kepada mereka.
"Kami ajak mereka bermain dengan polisi dan kantor polisi. Akhirnya mereka nyaman dan hal itu bisa mengubah paradigma kalau polisi itu ternyata baik. Energi mereka juga tersalurkan dengan menghabiskan waktu di sini. Orang tua juga tidak khawatir mengrnai," kata dia.
Kepada anak-anak, Undra memposisikan diri sebagai abang dan orang tua. Dengan begitu, semua anak merasa nyaman dan mengonsultasikan semua masalah kesehariannya kepada polisi.
Program ini, intens dibina oleh tiga anggota Polres Passel. Selain Undra, ada Kompol Riki Mustika dan pekerja harian lepas (PHL) Dora.
Tidak ada kesan menyeramkan di kantor tersebut. Anak-anak bebas bermain.
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah