Saat Massa Demo, Kopassus Berlatih di Monas
Kamis, 28 Januari 2010 – 00:26 WIB
Secara terpisah, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal George Toisutta yakin demo hari ini berlangsung damai. "Tentu tidak ada anarki. Masyarakat kita sudah dewasa," katanya. Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, sejumlah prajurit Kopassus digerakkan ke sekitar Monas pagi ini. Mereka akan membantu pengamanan demonstrasi. Namun, KSAD membantah. "Bukan untuk demo, tapi untuk latihan rutin," akunya.
Baca Juga:
Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Syaifuddin juga mengimbau demonstran agar tetap menjaga simbol-simbol negara. Termasuk tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkistis. "Jangan sampai demo yang mengusung gerakan moral itu ditunggangi pihak-pihak yang mempunyai agenda politik inkonstitusional," tutur Lukman yang juga ketua DPP PPP itu.
Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi ikut menyerukan agar demonstrasi yang dilaksanakan hari ini tidak akan berakhir rusuh. Massa yang turun ke jalan diharapkan bisa menyeimbangkan antara demokrasi, etika, dan hukum. "Saya kira teman-teman akan bisa memahami itu," ucapnya.
Meski demikian, dia mengingatkan peserta aksi agar tetap mewaspadai adanya penyusupan yang berusaha memanaskan situasi. "Ini tanggung jawab sepenuhnya para tokoh yang mengoordinasi," tambahnya. Aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi mengatakan, aksi tersebut setidaknya melibatkan 12.000 orang. Itu belum termasuk ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus, seperti HMI, KAMMI, GMNI, PMKRI, GMKI, HIKMAHBUDHI, dan KMHDI.
JAKARTA - Demo memperingati seratus hari pemerintahan SBY-Boediono direspons serius oleh pemerintah. Kemarin, Menko Polhukam Djoko Suyanto memanggil
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan