Saat Menjabat Presiden, Bung Karno Pernah Merasa Begini Lho...

Bagi Bung Karno, perasaannya terasa amat tenteram kalau berada di antara rakyat.
"Ini kulakukan karena ingin melihat kehidupan ini. Aku adalah kepunyaan rakyat. Aku harus melihat rakyat. Aku harus mendengarkan rakyat. Dan bersentuhan dengan mereka…mereka adalah roti kehidupan bagiku," cerita Bung Karno seperti ditulis Cindy Adams dalam bukunya.
Suatu waktu, penyamarannya ketahuan.
Ceritanya, suatu malam Si Bung pergi ke kawasan Senen. Jalan-jalan di sekitar gudang kereta api.
Karena sedang ada pembangunan, Si Bung bertanya kepada seorang laki-laki, "dari mana diambil batu bata ini dan bahan konstruksi yang sudah dipancangkan ini?"
Belum lagi lelaki itu sempat menjawab, tiba-tiba terdengar teriakan perempuan. "Heee…" perempuan itu histeris. "Itu suara Bapak…ya…suara bapak…he…orang-orang, ini bapak….bapak…"
Ketahuan. Suaranya dikenali rakyat. Sejurus kemudian, rakyat langsung saja berkerumun.
Dengan cepat, komisaris polisi berpakaian preman itu, "membawaku keluar dari situ, masuk mobil kecil kami dan menghilang," kenang Bung Karno. (wow/jpnn)
BUNG Karno menjadi Presiden Indonesia pada 18 Agustus 1945--sehari setelah proklamasi. Di samping hiruk-pikuk revolusi yang tak kunjung selesai,
Redaktur & Reporter : Wenri
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto
- Bangsa Pelupa dan Pemaaf, Sebuah Refleksi Tentang Karakter Kolektif Indonesia
- Sejarah Etnik Simalungun dan Kepahlawanan Rondahaim Saragih
- Prabowo Singgung Politikus Senior dan Diplomat, Presiden India Ungkit soal Bung Karno
- Tuduhan Bung Karno Pengkhianat Dicabut, Megawati Berterima Kasih ke Rakyat dan Prabowo
- TAP MPRS Terkait Bung Karno Dihapus, Megawati: Terima Kasih Presiden Prabowo