Saat Pilpres 2014, Jokowi juga Janji Hapus Unas
Lebih dari itu, sekolah harus mampu menumbuhkan keterampilan, jiwa sosial, spritualitas, dan intelektualitas.
’’Sementara selama ini terkonsentrasi ke ujian nasional. Dimana ujian nasional hanya mengukur akademik tingkat bawah,’’ jelasnya.
Menurut Rizal selama ini unas hanya mengukur kemampuan akademik level bawah, yakni menghafal dan memahami saja.
Untuk itu dia benar-benar berharap jika memang ujian nasional akan dihapus, harus benar-benar dihapus. Selain itu banyaknya ujian atau ulangan harian juga dikurangi. Rizal melihat di jenjang SD meskipun pembelajarannya tematik, namun ulangannya belum terintegrasi.
Dia menjelaskan ketika dalam satu semester siswa hanya mempelajari empat sampai lima tema, maka ulangan hariannya juga cukup empat sampai lima kali saja. Tidak perlu lagi ada ulangan sesuai dengan mata pelajaran. Sebab pembelajaran sudah diterapkan secara tematik.
BACA JUGA: Ujian Nasional Dihapus, Diganti Evaluasi Nasional
Ketika unas dan ulangan harian dikurangi, siswa di sekolah lebih memiliki waktu untuk pengembangan bakat. Menurutnya selama ini porsi pengembangan minat dan bakat melalui ekstra kurikuler belum maksimal.
Sebab selain porsinya yang kecil, siswa juga tetap masih dihadapkan dengan ujian pamungkas yakni unas.
Janji akan menghapus ujian nasional alias unas menjadi dagangan isu setiap menjelang pilpres, termasuk Jokowi di Pilpres 2014.
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Deep Learning Pengganti Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Penjelasan Mendikdasmen
- Ujian Nasional Kembali Digelar? Pakar Pendidikan Komentar Begini
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Gandeng Unas, Kementan Kembangkan Kampung Hortikultura Ramah Lingkungan di Sukabumi