Saat Polisi dan Satpol PP Menangis Bersama Warga
jpnn.com - BITUNG - Eksekusi 400 bangunan di lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Sulawesi Utara, berlangsung ricuh. Warga yang mengatasnamakan Manembo-nembo Sagerat Tanjung Merah (Masata) sempat melawan polisi dan atpol PP. Namun, mereka akhirnya pasrah rumah semipermanen itu dibongkar alat berat. Namun saat pembongkaran itu, polisi dan satpol PP sempat menangis bersama warga.
Menurut informasi yang diperoleh, warga sudah bersiap menyambut rencana penggusuran. Strategi mereka sudah diatur. Perempuan dan anak-anak berdiri di barisan paling depan. Merekalah yang akan menghadang aparat dan alat berat.
Anak-anak yang masih berseragam sekolah memegang tuntutan warga yang ditulis di kertas. Para orang tua kompak menggunakan pita merah putih yang diikatkan di kepala. Ratusan warga sudah berbaris rapi di jalan untuk menghadang aparat.
Pukul 07.30 aparat mulai bergerak. Aparat dan warga mulai berhadap-hadapan. Awalnya, aparat mengarahkan warga agar tidak melawan. Warga diminta kooperatif, namun tidak ditanggapi. Situasi pun mulai memanas. Warga dan aparat mulai saling dorong.
Namun, jumlah warga tidak sebanding dengan jumlah aparat gabungan yang lebih dari 1.500 personel. Ditambah alat berat berupa buldoser dan ekskavator, warga tetap nekat. Ada yang menghadang alat berat, berbaring di tanah, sampai bergelantungan di ekskavator.
Negosiasi kembali dilakukan. Polisi dan petugas satpol PP sempat terlihat menangis bersama warga yang rumahnya akan digusur.
Akhirnya, masyarakat mulai sadar bahwa lahan seluas 92,6 hektare yang mereka tempati merupakan milik negara yang akan diperuntukkan bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
''Kami memohon izin kepada aparat dan pemerintah agar kami saja yang membongkar sendiri rumah kami,'' ungkap Rohiya, warga setempat.
BITUNG - Eksekusi 400 bangunan di lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Sulawesi Utara, berlangsung ricuh. Warga yang mengatasnamakan Manembo-nembo
- Seorang Pegawai Bank Diduga Bunuh Diri di Tol Pekanbaru-Dumai, Begini Kronologinya
- Siswa SD di Lombok Timur Hilang Terseret Arus Air Jaringan Irigasi
- 3 Polisi yang Bertugas di Polrestabes Makassar Dipecat, Kombes Ngajib: Kami Lakukan Tindakan Tegas
- Viral, Perundungan Anak Berkebutuhan Khusus di Bandung, Dipaksa Makan Daging Musang
- Kesaksian Warga Temukan Mayat Edi di Kamar Kontrakan, Timbul Bau Busuk dan Lalat
- Banjir Bandang Putus Akses Utama Jalur Provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan