Saat Sakit, Ketua DPRD Malut: Tak Ada yang Kasih Obat, Pimpinan Kok Dibiarkan
jpnn.com, TERNATE - Ketua DPRD Maluku Utara, Kuntu Hi Daud mengaku merasa kecewa atas pelayanan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Malut.
Menurut Kuntu Hi Daud, sejak dirinya dinyatakan positif terinfeksi corona baru sampai dinyatakan sembuh, Gustu Covid-19 Malut tidak memberikan obat.
Dia mengaku, sebelum dirinya melakukan tes cepat (rapid test), tidak ada bantuan dari gugus tugas provinsi, meskipun begitu dia tetap melaksanakan tes usap (swab test) sendiri ke Rumah Sakit Chasan Boesoerie Ternate, dan hasilnya positif.
Menurut dia, sejak karantina mandiri di rumah, ia pernah berkomunikasi dengan Karo Humas Provinsi Malut Muliadi Tutupoho bahwa akan mengantarkan obat ke rumah agar menambahkan imun, tetapi tidak ada yang mengantarkan, sampai dirinya dinyatakan sembuh dari COVID-19.
"Karo Humas telpon sejak saya terpapar COVID-19, dia akan menyuruh petugas kesehatan mengantarkan obat di rumah saya, tapi saya tidak pernah melihat obat itu sampai saya sembuh," ujarnya.
Wakil Ketua III Gustu Malut ini juga menyampaikan obat yang dikonsumsi setiap hari bukan dari Gustu Malut.
Selama ini, yang memberi obat hanya dari Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim, Sultan Tidore Husain Sjah, dr Arlen di Tobelo, Kapolda Malut Irjen Pol Rikwanto dan Ketua Komisi III Deprov Malut.
"Saya selama sakit hanya lima orang ini yang berikan saya obat, bukan dari Gugus Tugas," katanya lagi.
Ketua DPRD Maluku Utara, Kuntu Hi Daud mengaku merasa kecewa atas pelayanan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Malut.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya