Saat Show Tak Ada yang Berani ke Kamar Kecil
Jumat, 21 November 2008 – 10:36 WIB
The Venetian memang dibangun untuk mewujudkan mimpi semua orang. Yang tua, muda, bahkan yang berkantong pas-pasan. Konsep pertunjukan yang disajikan juga fenomenal sehingga sulit dilupakan mereka yang pernah ke sana. Berikut penutup laporan NANY WIJAYA. ”Patung” ini biasanya tampil solo, sendirian. Dia akan berdiri diam di tempat yang telah disediakan, sampai banyak orang datang mengitarinya. Kemudian, tiba-tiba dia melakukan gerakan-gerakan sebagai umumnya pantomim. Semua orang akan bertepuk tangan dan melemparkan uang kecil mereka –baik yang berbentuk koin maupun lembaran– ke kaki si ”patung”.
SEJAK seri kedua tulisan ini diturunkan, saya menerima banyak pertanyaan dari teman tentang apakah di Venetian juga ada tempat untuk dinikmati bersama anak-anak? Semula saya jawab tidak. Tetapi, kemudian saya sadar, Venetian menyediakan hampir semua keinginan para pengunjungnya. Mulai yang muda, termasuk anak-anak, sampai yang tua. Mulai back packer sampai yang sangat kaya.
Melihat kemewahan fasilitasnya, pasti semua mengira bahwa Venetian dibangun untuk yang kaya saja. Tidak. Meski semua kamar di hotel ini suites dan harga gantungan kuncinya tak lebih murah dari HK $5, itu tidak berarti para back packer akan diabaikan.
Di bagian tengah Grand Shoppes ada semacam alun-alun, yang kiri-kanannya dibatasi kanal-kanal berair biru bening yang bisa dilalui gondola. Di situ selalu ada pertunjukan gratis yang sangat mewah dan mengesankan.
Anda bisa datang ke tempat itu kapan saja. Tetapi, yang terbaik adalah pukul 14.00 hingga 22.00. Di situ digelar performans seni. Misalnya, seni pantomim oleh seniman yang mengenakan pakaian serbaputih ala senator zaman Romawi kuno. Wajah diputihkan sehingga mirip patung-patung ciptaan Michaelangelo.
Baca Juga:
Kalau Anda datang pada waktu yang tepat, di areal yang sama Anda bisa melihat mini konser. Atau pergelaran tari dari Eropa atau China. Atau orang-orang berkostum ala selebriti di zaman Romawi kuno, yang kaum wanitanya mengenakan rok panjang bertumpuk-tumpuk dan bertopeng seperti di Venesia. Sedangkan prianya mengenakan jubah panjang, topi lebar seperti yang dikenakan Johny Depp di film Pirates of the Carribean, dengan rambut panjang yang digulung-gulung.
The Venetian memang dibangun untuk mewujudkan mimpi semua orang. Yang tua, muda, bahkan yang berkantong pas-pasan. Konsep pertunjukan yang disajikan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408