Saat Terakhir Sang Profesor Tepati Janjinya dengan Kematian

"Menyadari dia akan mati hari itu dan saya tidak akan pernah bicara dengannya lagi. Begitu berartinya saya berbicara dengannya dan mendengarkan hal itu," katanya.
Saat matahari naik sepenggalah, Dr Goodall yang duduk di kursi roda diarahkan ke ruangan tempat pekerja media sedang menunggu.
Dr Goodall dan cucu-cucunya duduk di sekitar meja, diapit oleh kamera, menandatangani berbagai dokumen yang ditulis dalam tiga bahasa.
Dia tampak tegang tetapi masih tajam, mendebat isi sebuah dokumen yang mengacu pada penyakitnya.
"Saya tidak sakit. Saya hanya ingin mati," ujarnya bersikeras.
Cucu-cucunya terlihat kaget.

Begitu dokumen selesai, pekerja media pun keluar. Dr Goodall akhirnya bisa berbaring dan mengatur sendiri dosis mematikan yang akan masuk ke tubuhnya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia