Saat Wijianto Terbaring di RS, Istri Minta Cerai, Berpetualang Jalan Kaki
Sebagai manusia biasa, Wijianto mengaku dirinya terkadang mengalami drop. Hal itu pernah dialaminya beberapa kali saat berada di Gunung Lawu, Magetan, Bali, Gorontalo, dan Samarinda.
Saat itu, kondisi tubuhnya demam. “Tapi, saya membawa bekal obat HRV. Saya harus mengonsumsinya setiap hari,” bebernya.
Untuk obat, dirinya tidak pernah kehabisan atau ketinggalan. Sebab, dia memegang kartu dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.
“Jadi, saya bisa kontrol di rumah sakit atau puskesmas setempat untuk ambil obat selama sebulan,” paparnya.
Sementara itu, Staf Data Monitoring dan Evaluasi, Sandra, didampingi Rudy Muliansyah, selaku koordinator lapangan Sriwijaya Plus menambahkan, kedatangan Wijianto membuat banyak ODHA tumbuh semengatnya. Bahwa seorang ODHA, masih bisa sehat dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
“Kami melakukan pertemuan untuk memotivasi di dua tempat, yakni Puskesmas Sukarami dan RS RK Charitas,” pungkasnya. (*/ce3)
Wijianto divonis menderita HIV/AIDS, lantas istri minta cerai. Dia berpetualang dengan berjalan kaki ke kota-kota di Tanah Air untuk memberikan motivasi
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS, Okamoto Edukasi Seksual di Kampus
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Hasil Survei, Pria Lebih Tertarik Pakai Kondom Tipis Tanpa Tip, Okamoto Solusinya
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Satgas MTF TNI Konga XVIII-O UNIFIL Terima Pembekalan dari UN Counselor
- Saga Ajak Ratusan Nelayan Makin Peduli pada Kesehatan lewat Penyuluhan