Saatnya Indonesia Punya Pangkalan Data Tunggal

Saatnya Indonesia Punya Pangkalan Data Tunggal
Anang Hermansyah. Foto: dok/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah menilai, sudah saatnya Indonesia memiliki pangkalan data tunggal. Untuk menampung hasil riset berupa buku, jurnal, maupun prosiding hasil seminar.

Pasalnya, seluruh hasil riset, karya cipta tersebut, sampai saat ini masih tersebar di berbagai kampus dan sejumlah lembaga di Indonesia. Sehingga pemanfaatannya dinilai belum maksimal.

"Saatnya kita berdikari, tidak lagi bergantung pada indeks scopus maupun DOAJ (Directory Open Accses Journal) dan pangkalan data ilmiah internasional," ujar Anang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/4).

Anggota dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini meyakini, keberadaan pangkalan data nantinya akan memudahkan masyarakat memanfaatkan hasil riset yang ada. Karena pada hakikatnya, hasil riset perlu didorong, agar aplikatif untuk kemajuan Indonesia di berbagai bidang.

"Baik itu medis, agrikultur, industri, sosial dan bidang-bidang lainnya. Jadi temuan riset harus memberi manfaat baik bagi kemajuan di bidang keilmuan mau pun untuk kemanfaatan masyarakat secara luas," tutur Anang.

Keberadaan pangkalan data kata Anang, juga sangat bermanfaat bagi para ilmuwan, periset dan penulis. Karena hak-haknya akan karya yang dihasilkan, diakui secara profesional.

"Saya meyakini investasi di jalur inteleketual dan pendidikan serta di kebudayaan dan kesenian, akan memberi dampak yang luar biasa untuk masa depan negeri ini," pungkas Anang.(gir/jpnn)


Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah menilai, sudah saatnya Indonesia memiliki pangkalan data tunggal. Untuk menampung hasil riset berupa buku,


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News