Saatnya Industri Furnitur Genjot Ekspor ke Amerika Serikat
jpnn.com, SURABAYA - Para pelaku industri furnitur Indonesia berpeluang memperbesar ekspornya ke Amerika Serikat.
Pasalnya, produk furnitur asal Tiongkok menjadi lebih mahal setelah dikenakan pajak 25 persen oleh pemerintah AS.
Menurut Direktur PT Integra Indocabinet Tbk Wang Sutrisno, perang dagang AS-Tiongkok membawa berkah bagi industri furnitur Indonesia.
BACA JUGA: Integra Indocabinet Siapkan Belanja Modal Rp 200 Miliar
Oleh karena itu, pihaknya akan memanfaatkan momen ini untuk memacu ekspornya ke AS.
“Amerika adalah pasar terbesar kami. Sekitar 50 persen dari total ekspor kami ke AS. Kami yakin 2-3 tahun lagi ekspor kami ke AS akan semakin besar,” kata Wang beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, sejak adanya perang dagang, banyak importir asal Amerika yang mencari produk furnitur ke Indonesia.
Para importir AS itu tidak berani impor dari Tiongkok karena kena pajak anti dumping 25 persen sehingga harganya tidak kompetitif lagi.
Para pelaku industri furnitur Indonesia berpeluang memperbesar ekspornya ke Amerika Serikat.
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Dorong UMKM untuk Berkontribusi dalam Rantai Pasok Global