Saatnya Industri Furnitur Genjot Ekspor ke Amerika Serikat

Dia mengaku selama ini pasar furnitur Amerika banyak disuplai dari Tiongkok dan Vietnam.
Karena itu, tahun ini pihaknya akan belanja modal Rp 200 miliar untuk memperbesar kapasitas produksi dari 100 kontainer per bulan menjadi 300 kontainer.
Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan wooden blind, metal furniture dan rattan furniture.
Sebab, permintaan dari Amerika juga cukup besar. Apalagi, Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar di dunia.
“Tahun lalu kami beli tanah dan bangun pabrik baru. Tahun ini kami akan mendatangkan banyak mesin baru. Kami optimistis tahun ini akan tumbuh 20 persen,” tambah Wang.
Direktur PT Integra Indocabinet Widjaja Karli menambahkan, untuk produk furnitur rotan pihaknya belum bisa maksimal.
Pasalnya, saat ini masih kesulitan mencari tenaga pengrajinnya. Namun, furnitur rotan juga akan tumbuh.
“Target awal kami ekspor furnitur rotan USD 2 juta per tahun dan tujuan utama juga Amerika,” kata Widjaja. (fix/nur/sb/fik/jay)
Para pelaku industri furnitur Indonesia berpeluang memperbesar ekspornya ke Amerika Serikat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lewat Ekspor, 5,2 Ton Kerapu Asal Wakatobi Tembus Pasar Hong Kong
- Perusahaan Asal Probolinggo Catat Ekspor Perdana Uniform Senilai Rp 3,3 M ke Singapura
- Bea Cukai Berikan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Produsen Tas Jinjing di Jepara
- Lewat Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif, Sampoerna Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- PT BRA 3 Kalasan Sukses Ekspor Pakaian Dalam Wanita ke AS, Ini Harapan Bea Cukai
- 2 UMKM Binaan Bea Cukai Pontianak Sukses Ekspor Perdana ke India dan Maladewa