Saatnya Kolojengkingan

Saatnya Kolojengkingan
Dahlan Iskan di ladang gandum di pedesaan Amerika Serikat menjelang panen. Foto: Disway

Sebenarnya ada juga tambahan permintaan: jangan menuntut terus.

Delegasi Amerika pulang. Haiiyyaa… tangan hampa.

Yang mengejutkan: direksi ZTE hari itu bikin edaran. Untuk 80 ribu karyawannya. Yang lagi resah. Isinya: memberikan semangat. Memberi optimisme. ”Semoga kita bisa segera mengucapkan selamat datang fajar!”. Begitu kira-kira isinya.

ZTE adalah BUMN raksasa Tiongkok. Di bidang telekomunikasi. Bersaing keras dengan Huawei yang swasta. Sama-sama dari Shenzhen.

ZTE sudah terlanjur sesumbar: tahun depan meluncurkan 5G. Yang akan terbesar di dunia.

Tiba-tiba Presiden Trump melarang perusahaan-perusahaan Amerika mengekspor semiconductor ke Tiongkok. Selama tujuh tahun. Alasannya: ZTE masukkan barang ke Iran.

Sanksi Trump itu benar-benar pukulan telak bagi ZTE. Bahkan bagi Tiongkok secara keseluruhan.

Ada yang mengibaratkan Tiongkok kena Achilles Heel-nya. Titik pengapesannya. ZTE tidak akan berkutik tanpa chips dari Amerika.

Sanksi Trump itu benar-benar pukulan telak bagi ZTE. Bahkan bagi Tiongkok secara keseluruhan. Ada yang mengibaratkan Tiongkok kena Achilles Heel-nya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News