Saatnya Kolojengkingan

Saatnya Kolojengkingan
Dahlan Iskan di ladang gandum di pedesaan Amerika Serikat menjelang panen. Foto: Disway

Bahkan stock barangnya tinggal dua bulan. Semua karyawan tahu itu. Resah. Gelisah.

Lalu ada apa dengan surat edaran itu? Yang menggambarkan menyingsingnya fajar? Adakah direksi ZTE mendapat bocoran rahasia hasil negosiasi? Atau sudah menemukan cara baru? Tanpa chips dari Amerika?

Tiongkok memang all out soal semiconductor itu. Ini Achilles Heel. Seluruh program Tiongkok bisa tiba-tiba kehilangan tenaga. Terutama program utama Xi Jinping: berdikari tahun 2025.

Semua barang sudah harus bisa dibuat di dalam negeri di tahun itu: pesawat terbang, artificial intelegence, pesawat ruang angkasa dan kebanggaan teknologi lainnya.

Tapi semua itu akan lumpuh tanpa chips dari Amerika.

Seperti tiba-tiba lumpuhnya Achilles dalam perang Troja. Padahal sebelum itu, Achilles begitu hebatnya. Semua musuh dikalahkannya. Hanya karena tumitnya tidak terbungkus pelindung terkena panahlah bagian itu. Njungkel.

Kisah tumit Achilles memang hanya mitos. Waktu dilahirkan dia diramal mati muda. Kecuali seluruh badannya dicelupkan ke air sungai tersakti di Athena.

Ibunya segera membawa bayi Achilles ke sungai. Dia pegang tumitnya. Dia masukkan badan bayi itu ke dalam air sungai. Tapi tidak bisa sampai bagian tumitnya.

Sanksi Trump itu benar-benar pukulan telak bagi ZTE. Bahkan bagi Tiongkok secara keseluruhan. Ada yang mengibaratkan Tiongkok kena Achilles Heel-nya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News