Saatnya Laut Jadi Sumber Kemakmuran
jpnn.com - JAKARTA - Indonesia sampai saat ini dikenal sebagai negara agraris dan negara maritim. Karena itu, Indonesia dikenal memiliki sumber pangan relatif berlimpah. Namun sampai saat ini masih mengandalkan sumber pangan dari darat.
"Inilah saatnya bangsa Indonesia kembali mengelola laut sebagai sumber kemakmuran rakyat,” kata Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya TNI Dr. Didit Herdiawan seperti dikutip dari rilis Pusat Penerangan TNI, Kamis (10/11).
Didit menyampaikan pandangan tersebut beberapa waktu lalu saat memberikan kuliah umum mengenai “Ketahanan Pangan, Maritim dan Daya Saing Bangsa” di hadapan Civitas Akademika dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga, Surabaya.
Menurut Didit, Pemerintah Indonesia Periode 2014-2019 memiliki visi untuk memprioritaskan pengelolaan potensi laut secara maksimal dan memajukan Indonesia melalui pembangunan maritim.
“Dua hal tersebut menjadi penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga menjadi lebih makmur,” ucapnya.
Ia menambahkan Indonesia memiliki potensi yang sangat melimpah dan perlu diberdayakan serta dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Potensi tersebut terdapat pada perairan Indonesia yang seluas 5,8 juta kilometer persegi terdiri dari 2,5 juta km2 ZEE, 13,7 juta ha perairan umum, dan 4,3 juta ha daerah potensial untuk perikanan. “Saat ini 60 persen penduduk Indonesia tinggal di pesisir,” ujarnya.(fri/jpnn)
JAKARTA - Indonesia sampai saat ini dikenal sebagai negara agraris dan negara maritim. Karena itu, Indonesia dikenal memiliki sumber pangan relatif
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- QRIS Bantu Transaksi Lebih Aman, Ekosistem Perlu Diperkuat
- Harga Emas Antam Hari Ini 19 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital lewat Mekaarpreneur
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan